LAMAN

Jumat, 28 Desember 2012

BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH SWT


BERSYUKUR
Oleh: Abdul Qadir Jailani
الخطبة الاولى
الحمدلله خالق كل شيء وهو الغني الحميد ذو العرش المجيد احمده واشكره على نعمه الظاهرة والباطنة واشهد ان لا اله الا الله وحده لاشريك له واشهد ان نبينا محمدا عبده ورسوله اللهم صل و سلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد.
فيا عباد الله اصيكم ونفسى بتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون.
Saudara-saudara sidang jum’at yang berbahagia
Pada khutbah kali ini saya mengajak diri saya peribadi dan kita semua untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat kepada kita, baik nikmat yang tampak maupun yang tidak tampak. Bersyukurlah kepada-Nya atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kalian dengan jalan berpegang teguh pada ajaran Allah dan selalu ingat kepada-Nya. Pikirkanlah diri kita, adakah bermanfaat bagi kita apa yang telah di anugrahkan Allah berupa pendengaran, akal dan pengelihatan, dan apa yang telah dianugrahkan Allah berupa harta kekayaan dan kemuliaan, serta nikmat terbesar yaitu nikmat iman dan islam.
Adalah menjadi kewajiban bagi seorang hamba Allah yang beriman untuk terus menerus berterima kasih dan bersyukur kepada Allah. Bersyukur atas nikmat yang tak terhingga ini, nikmat yang terbiasa kita nikmati. Karena dengan bersyukur berarti seseorang mempertahankan tetapnya nikmat itu dan mendapatkan jaminan tambahan dari Allah SWT, sebaliknya sikap kufur atas nikmat itu berarti seseorang menghendaki azab yang pedih dari Allah, sebagaimana Allah berfirman:
لئن شكرتم لازيدنكم ولئن كفرتم ان عذابى لشديد (ابراهيم ٧)

Jika kita berfikir dan merenung sejenak, betapa Allah menampakkan karunianya kepada kita, kita di takdirkan beriman, kita ditaksirkaan menjadi umat Nabi Muhammad SAW, yang oleh Allah diberikan gelar Khairu Ummatin, lalu bagaimana jika Allah mentakdirkan kita menjadi orang kafir wal iyazubillah, betapa ruginya kita. Namun kita sangat beruntung Allah memberikan nikmat terbesar ini dengan kehendak-Nya.
 Jika kita adalah manusia yang berfikir maka kita pasti akan bersyukur kepada Allah SWT. Hanya orang-orang yang buta mata hatinya yang tak mau bersyukur kepada Allah, hanya orang-orang yang sombong yang tak mau berterima kasih kepada Allah.
Saudara-saudara sidang jum’at yang berbahagia
Jika kita bertanya kepada diri kita.
Berapakah umur kita sekarang...?
Berapakah nafas yang sudah kita hembuskan sampai detik ini...?
Berapa literkah darah yang sudah mengalir dalam tubuh kita sampai saat ini...?
Berapakah makanan yang sudah kita makan sampai sekarang ini...?
Berapakah air yang sudah kita minum sampai detik ini...?
Lalu pendek kata “ berapakah nikmat Allah yang sudah kita nikmati sampai saat ini, sejak kita di dalam perut ibu kita hingga hingga kita dewasa saat ini...?
Lalu seketika hati kita menjawab “ Sungguh nikmat-nikmat Allah kepadaku tak mampu untuk kuhitung saking banyaknya”. Sehingga Allah berfirman
وان تعدوا نعمة الله لاتحصوها
ketika kita menyadari ketidakmampuan kita dalam menghitung nikmat Allah itu, kemurahan Allah yang selama ini kita lupakan akan nampak jelas. Namun pada kenyataannya bentuk syukur kita tidak jelas padahal kemurahan Allah begitu jelas di depan mata kita. Mengapa seperti itu...? Karena kita sudah terbiasa bernafas disetiap detik kita, karena kita sudah terbiasa makan 3 kali setiap harinya. Karena kita terbiasa minum disaat dahaga kita. Karena kita sudah biasa melihat semua nikmat Allah  sebagai suatu yang biasa-biasa saja. Karena kita sudah terbiasa menganggap itu adalah hak kita. Padahal semua adalah nikmat yang menjadi amanah bagi kita dan kita akan pertanggungjawabkan kelak.
Setelah kita mengakui ketidakmampuan kita untuk menghitung nikmat Allah ini, lalu sekarang kita bertanya. Apakah kita sudah bersyukur atas semua itu.? Berapakah ibadah dan pengabdian kita selama umur kita ini...? apa saja yang kita lakukan dalam umur kita sampai saat ini..? lalu waktu yang 24 jam sehari semalam ini, berapakah yang kita gunakan untuk mengingat Allah dan mengabdi kepada-Nya?
Konon....tarikan nafas kita dalam setiap menitnya rata-rata mencapai 16 kali nafas, berarti dalam 1 jam kita bernafas 960 kali, dan satu hari satu malam kita bernafas 23.040 kali nafas. Lalu dari tarikan nafas kita yang 23.040 kali dalam sehari semalam, berapa nafas yang kita gunakan untuk mengingat dan mengabdi kepada yang memberikan nafas itu...? lalu berapa  nafas kita selama umur kita didunia ini jika seharinya saja 23.040 kali nafas...berapakah pengabdian kita,....dan ibadah kita?

Saudara-saudara sidang jum’at yang berbahagia
Sungguh nikmat Allah sangat besar kepada kita, sungguh Allah begitu dekat dengan kita namun kita yang selalu menjauh dari Allah. Sungguh Allah menanti dengan ampunan-Nya, namun kita yang berlari seolah tak mau meminta ampun dan bertaubat dari dosa kita. Apa yang kita tunggu...? apakah menunggu umur kita 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun atau bahkan 100 tahun untuk bertaubat. Apa tak pernah kita berfikir kematian mengejar kita. Sungguh tak seorangpun bisa menjamin dia masih hidup besok pagi.
Lalu ketika kita tau betapa kurangnya ibadah kita dibandingkan dengan nikmat Allah kepada kita. Sekarang kita bertanya lagi dalam hati kita....
Berapa maksiat yang telah kita perbuat.....!?
Berapa dosa yang telah kita lakukan sampai detik ini...?
Berapa shalat yang pernah kita tinggalkan....?
Berapa tarikan nafas kita dalam keadaan lalai akan mengingat Allah...?
Lalu dengan apa kita berbuat dosa itu....? apakah dengan milik kita...? sungguh kita memperbuat dosa dan kesalahan dengan nikmat yang diberikan Allah kepada kita, yang seharusnya kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya.
Jika kita fikirkan itu semua.. sungguh betapa zalimnya kita ini, betapa kurangnya kita ini, betapa bodohnya kita ini. Betapa berdosanya kita ini.
Apakah pantas ketika Allah memerintahkan kita shalat 5 waktu, lalu kita enggan melaksanakannya. Apakah pantas ketika kita diperintahkan untuk menjauhi larangannya, lalu kita tak peduli dan acuh....? apakah pantas dengan keadaan kita yang berdosa sekarang ini untuk mendapatkan surga-Nya.
Sungguh ibadah kita tak ada nilainya, dibandingkan dengan karunia dan nikmat Allah ini, kalau bukan karena kemurahan Allah,  tak kan ada umat yang masuk kedalam surga-Nya.
Sesungguhnya Allah memasukan manusia ke dalam surganya dengan kemurahan-Nya dan sekali-kali bukan karena amal manusia itu, karena amal manusia tak kan pernah bisa membayar nikmat Allah itu.
Maka pantaslah seorang sufi bermunajat dalam si’irnya yang berbunyi :

الهى لست للفردوس اهلا # ولا اقوى على النار الجحيم
فهب لى توبة واغفر ذنوبى # فانك غافر الذنب العظيم
وعمرى ناقص فى كل يوم # وذنبى زائد كيف احتمال
Itulah sebabnya kita sebagai hamba yang mengaku beriman harus selalu bersyukur kepada Allah. bahkan pada suatu riwayat dikatakan Rasulallah adalah orang yang paling banyak melakukan shalat malam hingga kaki beliau terlihat bengkak. Para sahabat ada yang bertanya. Mengapa Rasullallah melakukan shalat sampai bengkak begini, padahal sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang..?
Lalu Rasulallah bersabda....
افلا اكون عبدا شكورا
Sesungguhnya Rasulallah mencontohkan kita untuk selalu beribadah dan menghambakan diri kita kepada Allah SWT sebagai bukti syukur kita atas nikmat yang tidak bisa kita hitung ini, karena atas kesadaran betapa lemahnya kita, dan betapa besar nikmat Allah itu, hati kita akan tersentuh untuk selalu bersyukur kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya
Mari kita selalu bertaubat kepada Allah.... seberapa pun besarnya dosa kita kepada Allah jangan pernah putus harap dengan rahmat dan ampunan Allah SWT. Karena sesungguhnya seberapapun besarnya dosa kita kepada Allah, masih lebih besar ampunan Allah. Itulah sifat Allah Al-Gofurr. Jika kita putus asa kepada Allah dan menganggap Allah tidak akan mengampuni dosa kita walaupun kita bertaubat, maka kita telah berburuk sangka kepada Allah yang maha pengampun. Yakinlah dosa kita akan diampuni jika memang kita bertaubat dengan sebenar-benar taubat dan tidak mengulanginya lagi dan berharaplah kepada rahmat Allah, serta takutlah akan siksa Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang selalu berharap kepada rahmat-Nya dan takut kepada siksa-Nya. Tentu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya
Akhirnya semoga Allah menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur, dan terus meningkatkan amal ibadah kita, dan selalu bertaubat kepada Allah SWT.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم




الخطبة الثانية
الحمدلله رب العالمين حمدا كثيرا كما امراشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له ارغاما لمن جهد به وكفر واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد الخلائق والبشر اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الاخيار. امابعد...
فيا عباد الله اتقوا الله ماستطعتم وسارعوا الى مغفرة رب العالمين واعلموا ان الله سبحانه وتعالى امركم بامر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه. فقال تعالى فى كتابه الكريم ان الله وملائكته يصلون على النبي ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد سيد المرسلين وعلى اله واصحابه وقرابته وازواجه وذريته اجمعين وارض اللهم على اربعة الخلفاء الراشدين سيدنا ابى بكر وعمر وعثمان وعلى وعلى بقية الصحابة والتابعين وتابع التابعين ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وعلينا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات ياقاضي الحاجات اللهم اصلح امة محمد صلى الله عليه وسلم وفرج عن امة محمد صلى الله عليه وسلم وارحم امة محمد صلى الله عليه وسلم واغفر امة محمد صلى الله عليه وسلم اللهم هذا ذلنا ظاهر بين يديك وحالنا لا يخفى عليك امرتنا فتركنا ونهيتنا فارتكبنا ولا يسعنا الا عفوك فاعف عنا يا خير مأمول واكرمَ مسؤل انك غفور رءوف رحيم يا ارحم الراحمين.
عباد الله ان الله يأمركم بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله اكبر

KHUTBAH JUMAT TANDA ORANG YANG BERSYUKUR DAN BERSABAR

Oleh: Abdul Qadir Jailani

الحمدلله الذي القائل فاستبقوا الخيرات والصلاة والسلام على محمد الذى هدانا الى سبيل الخيرات اشهد ان لااله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله الذى امرنا الى نهي المنكرات اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه ومن تمسك بسنته الى يوم القيامة
اما بعد فيا ايها الحاضرون اصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون
Pada khutbah kali ini saya mengajak diri saya peribadi dan kita semua untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat kepada kita, baik nikmat yang tampak maupun yang tidak tampak. Bersyukurlah kepada-Nya atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kalian dengan jalan berpegang teguh pada ajaran Allah dan selalu ingat kepada-Nya. Pikirkanlah diri kita, adakah bermanfaat bagi kita apa yang telah di anugrahkan Allah berupa pendengaran, akal dan pengelihatan, dan apa yang telah dianugrahkan Allah berupa harta kekayaan dan kemuliaan, serta nikmat terbesar yaitu nikmat iman dan islam.
Pada kesempatan khutbah kali ini kami awali dengan hadits Rasulallah SAW yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi dari ibnu Amr

خصلتان من كانتا فيه كتبه الله شاكرا صابرا ومن لم تكونا فيه لم يكتب شاكرا صابرا من نظر فى دينه الى من هو فوقه فاقتدى به ونظر فى دنياه الى من هو دونه فحمد الله على مافضله به عليه كتبه الله شاكرا صابرا ومن نظر فى دينه الى من هو دونه ونظر فى دنياه الى من هو فوقه فاسف على ما فاته منه لم يكتبه الله شاكرا ولاصابرا
Dua hal, jika keduanya dimiliki seseorang maka Allah menggolongkannya sebagai orang yang syukur dan sabar, sedang orang yang tidak memiliki kedua-duanya maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar. Ialah barang siapa membandingkan kwalitas agama dirinya dengan orang yang kwalitas agamanya lebih tinggi dari padanya da dia mengikuti orang yan kwalitas ibadahnya lebih tinggi itu dan membandingkan dunianya dengan orang yang lebih rendah kemudian memuji Allah atas kelebihan yang dimilikinya itu, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar dan barang siapa yang membandingkan kwalitas agama dirinya  dengan orang yang lebih rendah dari padaya dan membandingkan dunianya dengan orang yang lebih tinggi kemudian merasa gundah karena belum mendapatkan setinggi (dunia orang itu) maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar.
Menurut hadits nabi ini orang yang dicatat Allah sebagai orang yang syukur dan sabar adalah:
Yang pertama
من نظر فى دينه الى من هو فوقه فاقتدى به ونظر فى دنياه الى من هو دونه فحمدا الله على مافضله به عليه كتبه الله شاكرا صابرا
Yaitu orang yang pada agamanya melihat orang yang lebih tinggi dari padanya dan mereka mengikuti orang itu, dan pada perkara dunianya dia melihat orang yang lebih rendah dari padanya maka mereka memuji Allah terhadap apa yang telah Allah berikan kepadanya. Merekalah yang digolongkan Allah menjadi orang yang syukur dan sabar.
Jadi menurut hadits diatas perkara pertama yang di sebutkan Rasulallah SAW dalam haditsnya itu adalah manusia yang melihat  orang yang lebih tinggi dari padanya dalam urusan akhirat. Artinya ketika melaksanakan perkara akhiratnya seperti ketakwaannya, ketaatannya, shalatnya, zakatnya, puasanya, zikirnya dia selalu melihat orang yang lebih tinggi dari padanya. Ketika dia melihat ada orang yang shalat 5 waktunya rajin sementara dia shalat hanya magrib dan isya saja, maka dia akan melihat orang yang shalat 5 waktunya rajin dan dia akan berusaha mengikutinya untuk melaksanakan shalat yang lima waktu. Ketika dia melihat ada seseorang yang berilmu, sementara dia tidak berilmu maka dia akan berusaha mengikuti jejak orang yang berilmu itu dengan bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Ketika dia melihat orang yang zikirnya rajin sementara dia jarang atau bahkan tidak pernah wirid maka dia akan berusaha mengikuti orang tersebut dengan memperbanyak zikir. Yang dahulunya dia tidak shalat maka setelah melihat orang yang shalat dia akan shalat, yang dahulunya dia tidak pernah puasa setelah melihat dan memperhatikan orang yang puasa diapun ikut puasa setelah melihat orang yang taubat dari dosa yang pernah dilakukannya maka dia yang masih berlumur dosa akan mengikuti temannya yang sudah bertaubat itu. Dia suka berjudi, dia suka minum-minuman keras, dia suka bermaksiat ketika melihat temannya yang tak pernah melakukannya maka dia akan mengikutinya pendeknya dia selalu membandingkan ketaatannyakepada Allah dengan orang lain yang lebih taat daripadanya sehingga dia berusaha untuk mengikuti orang yang lebih taat dari padanya itu sehingga terjadi peningkatan dalam ketakwaannya.
Lalu dalam perkara dunianya dia selalu melihat orang yang lebih rendah daripadanya. Ketika dia berfikir. Ketika orang  memiliki sebuah mobil maka dia akan melihat orang yang memiliki sepeda motor, Alhamdulillah aku di berikan mobil temanku hanya diberikan motor saja, lalu orang yang punya motor melihat orang yang punya sepeda dan dia bersyukur Alhamdulillah aku diberikan sepeda temanku hanya jalan kaki saja tidak punya sepeda. Yang jalan kaki juga bersyukur ”Alhamdulillah saya masih diberikan kaki untuk jalan, temanku bahkan ada yang lumpuh tak bisa berjalan, yang lumpuhpun bersyukur Alhamdulillah aku hanya lumpuh temanku ada yang sudah tak bernyawa dan begitu seterusnya. Jika semua orang cara memandangnya seperti ini alangkah indahnya hidup ini, tidak ada orang yang stres akibat harta, tidak ada orang yang berputus asa, dan bahkan hari-harinya selalu memperoleh peningkatan kwalitas, baik itu kwalitas ibadahnya sebagai hamba Allah bahkan kwalitas sosialnya sebagai masyarakat orang semacam ini tidak akan mudah dengki, orang ini akan selalu menikmati hidupnya dengan penuh syukur dan sabar.
Yang kedua
ومن نظر فى دينه الى من هو دونه ونظر فى دنياه الى من هو فوقه فاسف على ما فاته منه لم يكتبه الله شاكرا ولاصابرا

barang siapa yang membandingkan kwalitas agama dirinya  dengan orang yang lebih rendah dari padaya dan membandingkan dunianya dengan orang yang lebih tinggi kemudian merasa gundah karena belum mendapatkan setinggi (dunia orang itu) maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar.
Kelompok yang kedua ini adalah mereka yang selalu ,membandingkan kwalitas akhiratnya dengan orang yang lebih rendah dari padanya. Jika dia melaksanakan shalat yang lima waktu maka dia melihat orang yang tidak melaksanakan shalat 5 waktu dan dia ikut malas meninggalkan shalat, melihat temannya tidak puasa maka dia membandingkannya dengan dirinya diapun mengikuti temannya itu untuk tidak puasa. Ketika melihat orang yang berjud, minum-minuman keras diapun membandingkannya dengan dirinya, dia mengatakan “ orang itu saja yang lebih tua daripadaku berbuat maksiat kepada Allah apalagi aku yang masih muda” maka dia juga ikut tergelincir jadinya. Dia tidak pernah mengalami peningkatan dalam ketaatannya karena selalu membandingkan dirinya dengan orang yang ketaatannya lebih rendah dari padanya bahkan dengan orang yang tidak memiliki ketaatan sama sekali. Kalau dia shalat dia melihat yang tidak shalat, kalau dia bershodakoh dia melihat orang yang tidak bersedekah, kalau dia menuntut ilmu dia akan melihat orang yang tidak pernah menuntut ilmu. orang semacam ini selalu membenarkan kelakuannya walaupun itu salah karena diia beranggapan ada yang lebih buruk daripadanya. Ini semua dicatat sebagai orang yag tidak bersyukur dan bersabar.
Lalu setelah dia membandingkan kwalitas ketaatannya dengan orang yang lebih rendah daripadanya diapun membandingkan dunianya dengan orang yang lebih tinggi daripadanya. Dia selalu melihat orang yang lebih kaya daripadanya, , yang punya sepeda melihat orang yang punya motor, yang punya motor melihat orang yang punya mobil dan seterusnya. Sehingga kehidupannya hanya berputar “ bagaimana saya bias seperti dia, ketika tidur fikirannya kesana, ketika shalat hatinya kesana, dia tak pernah tenang dia selalu ingin menjadi orang yang tertinggi dalam perkara dunianya, sehingga orang lain selalu dibawahnya dia tidak pernah puas seberapapun harta yang Allah berikan kepadanya, walaupun emas diberikan sebesar gunung takakan pernah merasakan kepuasan, didalam fikirannya  hanyalah uang dia tidak pernah memikirkan menghitung bekalnya seberapa banyak untuk akhiratnya, seberapa dekat kematiannya, siapa temannya di kubur besok tak pernah dia fikirkan apalagi mempersiapkannya. Karena dia hanya ingin menjadi orang yang tertinggi didunia, walaaupun diakhirat dia adalah orang yang paling rendah. Dengan keadaan yang seperti ini Allah menggolongkannya sebagai orang yang tak bersyukur dan bersabar
Seketika itu dia akan menjadi orang yang paling miskin walaupun dia amatlah kaya. Karena hakekatnya orang yang kaya itu adalah orang yang tidak membutuhkan sesuatu karena sudah merasa cukup, seperti Allah maha kaya karena Dia tidak membutuhkan sesuatu tidak membutuhkan ketaatan hamba-Nya, tidak membutuhkan disembah, karena walaupun Allah disembah ataupun tidak Allah tetap akan menjadi Tuhan dan tak kan pernah berkurang sifat ketuhannan-Nya itu tetapi kita yang selalu butuh kepada Allah, kita yang butuh rahmat Allah dan Allah tidak pernah butuh kepada kita, karena Allah maha kaya.
Kalau manusia yang tak pernah cukup dalam hal dunianya walaupun dia kaya materi sebenarnya dialah orang faqir yang sesungguhnya sseperi sabda Nabi Muhammad SAW.
ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس

Akhirnya semora kita di jadikan orang yang selalu membandingkan kwalitas akhirat kita dengan orang yang lebih tinggi dari pada kita sehingga kwalitas ketaatan kita akan selalu meningkat dari hari kehari dan selalu melihat orang yang lebih rendah daripada kita dalam urusan dunianya, sehingga kita akan menjadi orang yang menjadi orang yang diberikan nikmat yang begitu besar oleh Allah sehingga kita digolongkan menjadi orang yang bersyukur. Bukan sebaliknya seperti yang dikatakan dalam hadits Nabi tersebut
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم



الحمدلله رب العالمين حمدا كثيرا كما امراشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له ارغاما لمن جهد به وكفر واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد الخلائق والبشر اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الاخيار. امابعد...
فيا عباد الله اتقوا الله ماستطعتم وسارعوا الى مغفرة رب العالمين واعلموا ان الله سبحانه وتعالى امركم بامر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه. فقال تعالى فى كتابه الكريم ان الله وملائكته يصلون على النبي ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد سيد المرسلين وعلى اله واصحابه وقرابته وازواجه وذريته اجمعين وارض اللهم على اربعة الخلفاء الراشدين سيدنا ابى بكر وعمر وعثمان وعلى وعلى بقية الصحابة والتابعين وتابع التابعين ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وعلينا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات ياقاضي الحاجات اللهم اصلح امة محمد صلى الله عليه وسلم وفرج عن امة محمد صلى الله عليه وسلم وارحم امة محمد صلى الله عليه وسلم واغفر امة محمد صلى الله عليه وسلم اللهم هذا ذلنا ظاهر بين يديك وحالنا لا يخفى عليك امرتنا فتركنا ونهيتنا فارتكبنا ولا يسعنا الا عفوك فاعف عنا يا خير مأمول واكرمَ مسؤل انك غفور رءوف رحيم يا ارحم الراحمين.
عباد الله ان الله يأمركم بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله اكبر

KHUTBAH JUMAT CINTA 5 PERKARA DAN LUPA 5 PERKARA


KHUTBAH JUMAT
CINTA 5 PERKARA DAN LUPA 5 PERKARA

OLEH; Abdul Qadir Jailani


الحمدلله الذى وعد من اطاعه بدار السلام وقَبِلَ من عصاه اذا تاب عن الاثام لااله الاالله يضل من يشاء ويهدى من يشاء اشهد ان لا اله الا الله الكبير المتعال واشهد ان سيدنا محمدا رسول الله خير الانام  اللهم صل و سلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه المتحابين فى الله ومن تبعهم الى يوم القيامة  اما بعد.
فيا عباد الله اتقواالله حق تقاته ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لايحتسب

Ma’asirol Muslimin sidang jum’at R K
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan islam , sehingga pada Jumat kali ini kita bisa kembali duduk bersimpuh dimasjid yang mulia ini untuk menunaikan shalat Jumat yang merupakan kewajiban kita. Jumat yang lalu kita berada di masjid ini tidak tau apakah kita akan berada di sini saat sekarang ini. Jum’at yang lalu kita pasti berharap kita akan berada disini sekarang, dan Al-hamdulillah kita berada di sini sekarang melaksanakan apa yang diperintahkan Allah. Sementara kita tau betapa banyak manusia di saat sekarang ini tidak mendengarkan khutbah dan shalat jumat karena mereka enggan, mereka terlalu sibuk belum mendapatkan petunjuk dari Allah, namun kita diberikan petunjuk sehingga alhamdulillah kita berada disini saat ini.
Pada kesempatan khutbah kali ini, kami akan menyampaikan hadits Rasulallah SAW di dalam kitab Naso’ihul Ibad yang berbunyi

سيأتى على امتى زمان يحبون الخمس وينسون الخمس يحبون الدنيا وينسون الآخرة يحبون الحيوة وينسون الموت يحبون القصور وينسون القبور يحبون المال وينسون الحساب يحبون الخلق وينسون الخالق
Akan datang suatu masa pada umatku, dimana mereka mencintai 5 perkara dan lupa terhadap 5 perkara; pertama: mereka cinta dunia dan melupakan akhirat, kedua :mereka cinta hidup dan melupakan kematian, ketiga: mereka cinta bangunan-bangunan mewah dan melupakan kubur, keempat mereka cinta kepada harta dan melupakan hisab, kelima mereka cinta kepada makhluk dan melupakan Pencipta.
Jika kita perhatikan masa yang disabdakan nabi itu adalah masa kita sekarang ini, mengapa? Karena kelima kriteria tersebut sudah datang saat ini.
Yang pertama يحبون الدنيا وينسون الآخرة Mencintai dunia dan lupa akan akhirat. Saat ini sudah nampak betapa manusia telah melupakan akhirat yang kekal abadi, manusia sangat bersemangat dalam perkara dunia namun ketika perkara akhirat disajikan mereka berpaling, jika kita bandingkan manakah yang paling banyak menjadi bahan pembicaraan apakah perkara dunia ataukah akhirat?. Tentu kita akan menjawab perkara dunialah yang mengungguli, inilah kekhawatiran Rasulallah akan menimpa umatnya yaitu manusia akan ditutupi dunia, sehingga mereka tidak mampu melihat akhirat karena ditutupi oleh gemerlap dunia. Padalah Allah berfirman
وللاخرة خير لك من الاولى
Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu dan lebih utama dibandingkan dengan dunia.
Lalu bagaimana sikap kita yang baik untuk menyikapi dunia ini? Itu sangat sesuai dengan do’a yang sering kita baca
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار
Kita meminta kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat, karena jika kehidupan di dunia kita baik dalam mengabdi kepada Allah, maka akhiratpun akan baik. Betapa bahagianya orang yang ketika di dunia dia bahagia dan ketika di akhirat pun sangat bahagia, merekalah para solihin semoga kita dijadikan dari pada golongan mereka.
Namun sesuai yang dikabarkan Nabi tersebut begitu banyak manusia hanya mengingat dunia dan cinta dunia. Manusia lebih takut dari api dunia ketimbang api akhirat, manusia lebih senang mendapatkan kebahagiaan dunia namun melupakan kebahagiaan akhirat. Ketika manusia diperingati untuk tidak berjalan disuatu tempat karena tempat itu bayak api yang menyebabkannya terbakar, maka manusia sangat berterima kasih “ dia mengatakan terimakasih, untung saja anda melarang saya jalan kesana, kalau tidak pasti saya sudah terbakar api, namun ketika manusia diperingati untuk jangan berjalan kedalam kemaksiatan, jangan berjudi, jangan minum-minuman keras tapi manusia banyak tak peduli hingga dia selalu berjalan ketempat maksiat itu hingga akhirnya dia terbakar oleh api akhirat yang panasnya berajuta-juta kali panas dunia, yang menurut riwayat panasnya api neraka itu jika diletakan bara api neraka sebesar biji cabe maka seluruh tubuh manusia akan mendidih terkelupas saking panasnya. Tapi manusia dizaman sekarang lebih takut api dunia ketimbang api akhirat. Untuk itulah marilah kita jadikan urusan dunia kita ini sebagai jalan untuk menuju akhirat. Kita berusaha untuk akhirat, kita bertani untuk akhirat kita bedagang untuk akhirat bukan sebaliknya menjadikan akhiratnya utuk kepentingan dunianya, seperti beribadah karena riya, bersodakoh karena ingin tenar atau sanjungan.
Ma’asirol Muslimin sidang jum’at R K
Yang kedua يحبون الحيوة وينسون الموت cinta hidup dan lupa kematian.
Setiap kita pasti yakin bahwa kita akan mati, mungkin tidak ada suatu perkara didunia ini yang keyakinan kita melebihi datangnya kematian, namun walaupun manusia yakin dengan kedatangannya banyak orang yang melupakannya, lupa seolah-olah dia tidak akan mati walaupun ia sering melihat kematian seseorang namun sedikit yang membuatnya jadi pelajaran. Manusia sebenarnya didunia ini tertidur pulas, ketika datang kematian kita akan terbangun dan sadar, sadar dari perbuatan-perbuatannya waktu didunia, disanalah manusia menyesal karena tidurnya terlalu pulas hingga tak sempat mengumpulkan bekal dan mereka berkata” ya Tuhan kembalikan kami kedunia, kami pasti akan menjadi orang yang shaleh, kami pasti akan shalat, kami pasti akan zakat, namun permintaann dan penyesalannya tiada arti, mereka sudah mati. Oleh karena itulah mintalah dan menyesallah di dunia ini, karena ketika ajal sudah datang penyesalan tiada artinya.
Yang ketiga يحبون القصور وينسون القبور cinta kepada bangunan yang mewah namun  lupa kepada kubur.
Disaat inilah manusia berlomba-lomba membanguan rumah yang serba mewah, manusia sangat bersemangat membangun rumah di dunia ini namun lupa membangun rumahnya di akhirat, lupa membangun rumah di kuburannya, sehingga ketika mereka mati tak ada tempat yang nyaman baginya, karena mereka tidak pernah membangun rumah akhiratnya ketika di dunia, dia lupa shalat yang 5 waktu lupa kepada kewajibannya sendiri lupa kepada beribadah kepada Allah, padahal kesemuanya itu adalah merupakan bahan bangunan untuk mendirikan rumah yang megah dikubur lebih-lebih disurga.
namun sesuai janji Allah kubur itu bisa menjadi satu kebun dari kebun surga jika penghuninya orang yang taat kepada Allah, dan bisa menjadi satu lubang dari api neraka jika penghuninya adalah orang yang maksiat. Nauzubillah.....
Ma’asirol Muslimin sidang jum’at R K
Yang keempat يحبون المال وينسون الحساب cinta harta dan lupa kepada hari perhitungan.
Manusia memang sangat suka dengan harta, namun jangan dengan kecintaan itu lalu membuat kita lupa bahwa harta kita itu akan di hisab kelak.  Hisab adalah penghitungan dan pertanyaan darimana kita memperoleh harta dan kemana kita belanjakan, jika pertanyaan ini bisa dijawab dengan baik dan bisa dipertanggung jawabkan dihadapan Allah maka harta itu pun akan menjadi penolong bagi kita. Namun jika harta itu didapatkan dari jalan haram dari mencuri, berjudi dan sebagainya maka harta itu akan membuat pemiliknya celaka, begitu juga jika harta itu didapatkan dari jalan yang halal namun digunakan untuk sesuatu yang dimurkai Allah maka itupun akan membuat celaka. Maka ketika kita memperoleh harta yang halal kita gunakan untuk menunaikan kewajiban kita dan mengabdi kepada Allah dengan menafkahi keluarga, membayarkan zakatnya, dan bershodaqoh maka harta itu akan menjadi penolong kita.
Yang kelima يحبون الخلق وينسون الخالق cinta makhluk dan lupa kepada Pencipta
Sungguh apa yang disabdakan Rasulallah amatlah benar, dizaman sekarang ini manusia kebanyakan hanya mencintai makhluk dan lupa kepada pencipta, manusia tidak melihat tanda-tanda kebesaran Allah karena tertutupi oleh nafsu dunia yang dihiasi dengan makhluk, sehingga tidak heran terjadi bencana dimana-mana karena dengan itulah Allah akan membuat manusia ingat kepada-Nya, karena telah terlampau lupa kepada Allah, ketika diberikan kemwahan dan kebahagiaan manusia kebanyakan melupakan Allah, hingga dalam kemewahan itu Allah menurunkan bencana supaya Dia di ingat. Disaat suatu negeri, sudah tidak ada lagi yang mengingat Allah maka akan ditegur oleh Allah supaya mereka menjadi ingat. Jika disuatu negeri juga tidak ada majlis zikir, majlis ilmu dan tak ada yang peduli dengan majlis ini maka turunlah bencana, namun karena didunia ini masih banyak majlis zikir masih banyaak orang-orang yang mengingat Allah hingga akhirnya bencana itupun di tahan oleh Allah. Oleh karena itu marilah kita meramaikan majlis majlis zikir, majlis-majlis ilmu karena Allah akan menurunkan rahmat dan cinta-Nya kepada manusia yang selalu mengingat-Nya.
Rasulallah bersabda
لاتقوم الساعة حتى لايبقى على وجه الارض من يقول الله الله
Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga tidak ada yang tinggal dimuka bumi  yang menyebut Allah Allah
Artinya jika didunia masih banyak manusia yang menyebut Allah dan ingat kepada Allah dan menyemarakkan majlis zikir dan majlis ilmu, maka hari kiamat akan ditunda.
Namun perlu kita sadari majlis-majlis semacam ini sangat sepi peminatnya, walaupun majlis ini hanya 1 jam saja, sangat sedikit orang yang ambil bagian didalamnya. Namun majlis lahwi yang disana manusia bermaksiat dan melupakan Allah amat ramai peminatnya, bahkan tanpa diundang manusia berdatangan menghadirinya walaupun majlis itu berjam-jam atau berhari-hari. Oleh karena itu mari kita sisihkan waktu kita ini untuk ambil bagian dan menghadiri majlis ilmu dan majlis zikir, karena disanalah rahmat Allah, Cinta Allah, ampunan Allah.
Ma’asirol Muslimin sidang jum’at R K
Akhirnya mariah kita merenung sejenak dan meresapi kemudian kita melihat diri kita apakah kita termasuk orang yang digambarkan Nabi dalam haditsya itu.  Jika ia, mari saya mengajak diri saya peribadi dan kita semua untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri dengan selalu menyiapkan bekal kita untuk perjalanan kita menuju negri yang kekal, dengan selalu sabar dan istiqomah sembari selalu meminta kekuatan dan petunjuk Allah, karena Allahlah yang menggerakkan setiap anggota badaan kita, Allahlah yang menetapkan hati kita, Allahlah yang mengatur semuanya, dan jika kita mendapatkan kenikmatan dari ketaatan kita maka lihatlah siapa yang memberikan nikmat taat itu bukan melihat ketaatan itu hasil usaha kita, jika kita mendapatkan rizki maka lihatlah yang memberikan kita rizki, karena betapapun sedikitnya rizki kalau diberikan oleh yang Maha Besar akan mendapat barokah dari-Nya.
لاحول ولاقوة الا بالله العلى العظيم
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم

الخطبة الثانية
الحمدلله رب العالمين حمدا كثيرا كما امراشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له ارغاما لمن جهد به وكفر واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد الخلائق والبشر اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الاخيار. امابعد...
فيا عباد الله اتقوا الله ماستطعتم وسارعوا الى مغفرة رب العالمين واعلموا ان الله سبحانه وتعالى امركم بامر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه. فقال تعالى فى كتابه الكريم ان الله وملائكته يصلون على النبي ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد سيد المرسلين وعلى اله واصحابه وقرابته وازواجه وذريته اجمعين وارض اللهم على اربعة الخلفاء الراشدين سيدنا ابى بكر وعمر وعثمان وعلى وعلى بقية الصحابة والتابعين وتابع التابعين ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وعلينا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات ياقاضي الحاجات اللهم اصلح امة محمد صلى الله عليه وسلم وفرج عن امة محمد صلى الله عليه وسلم وارحم امة محمد صلى الله عليه وسلم واغفر امة محمد صلى الله عليه وسلم اللهم هذا ذلنا ظاهر بين يديك وحالنا لا يخفى عليك امرتنا فتركنا ونهيتنا فارتكبنا ولا يسعنا الا عفوك فاعف عنا يا خير مأمول واكرمَ مسؤل انك غفور رءوف رحيم يا ارحم الراحمين.
عباد الله ان الله يأمركم بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله اكبر